Copyright © Blue Flash
Design by Dzignine

RISOLERS KLATEN

Jumat, 30 September 2011

Me and Angel

Ketika dua insan manusia tenggelam dalam indahnya alam

Yapz…tak seperti biasanya, hari sabtu yang harusnya balik kandang ke klaten tapi malah malam mingguan di jogja. Karena sebelumnya aku sudah janjian dengan temanku yang merupakan teman saat masih dibangku SD dulu,  sebut aja dia angel. Sabtu kemarin (24/09/2011) bisa dibilang hari menyenangkan bagi aku, bisa jalan berdua dengannya.
Siang itu tepat pukul 14.00 WIB dengan motor kesayanganku ku pacu dengan kecepatan sedang karena sebenarnya aku belum tahu betul letak rumahnya. Hingga akhirnya aku berhenti di suatu tempat yang telah dijanjikan untuk dijemput olehnya.  Tak lama kemudian dia datang untuk menunjukan rumahnya yang tak jauh dari pasar melati,Sleman.
Sesampai dirumahnya, aku disambut oleh ibunya yang begitu ramah menyapaku. Kebetulan di rumah itu hanya ada angle dan ibunya, tak terasa kami bertiga terlibat obralan yang begitu menarik di ruang tamu. Sebenarnya ini bagian dari startegi kami berdua sebelum jalan untuk keluar…halah “basa-basi”.hehehe.

Kamis, 08 September 2011

Wisata Ala Ransel di Semarang (Bagian 2-habis)

Gapura untuk memasuki kawasan Pecinan Semarang

Klenteng "Budi Sejahtera" yang berada di dalam pasar (Pecinan)

Daging babi yang bergelantungan

Lumpia Semarang: Oleh-oleh yang wajib dibawa

Kampung Laut dengan keindahan alamnya

Horeee…hari kedua kami di semarang (02/09/2011) dilewati dengan malam pertama yang cukup menyenangkan walau nyamuk dan udara panas menjadi sahabat tidur kami….hehehe. Gara-gara digigit nyamuk hampir semua bagian tangan serta kakiku timbul bintik-bintik merah…sebel aku. Hingga akhirnya kami sudah bersiap-siap untuk menjadi bolang kembali dengan berbekal ransel yang telah siap untuk dibawa. Hingga akhirnya pukul 07.30 meninggalkan kandang untuk menuju tempat penjelajahan selanjutnya.
           

Wisata Ala Ransel di Semarang (bagian 1)

Sebuah Replika Kapal besar tepat di depan Klenteng

Gereja Blenduk yang berdiri megah nan eksotis

Lawang Sewu Pasca di Renovasi
        Haloha sobat goresan langit biru ,upz…bagaimana dengan liburan kalian selama lebaran kemarin..tentunya menyenangkan bukan dan pasti banyak cerita yang terekam dalam benak kalian. Kali ini aku ingin berbagai cerita tentang liburanku (backpacker) di kota semarang bersama mamaku. Oh ya Sobat…karena kita melakukan penjelajahan kota semarang selama 2 hari maka ceritanya akan dibagi menjadi 2 bagian pula...hehe kayak apa aja.
            Diawali dengan melakukan perjalanan dari kota klaten (01/09/2011) tepat pukul 6 pagi dengan menaiki bus jurusan ke Solo. Berhenti di terminal kartasura lalu dilanjutkan dengan menaiki bus kearah semarang dan menempuh waktu selama 3 jam. Selama perjalanan bus kami tidak mengalami kemacetan tapi justru dari arah sebaliknya yang mengalaminya. Hingga akhirnya kita sampai di kota semarang lalu dilanjutkan dengan menaiki angkutan kota kearah tempat penginapan yang terletak di gergaji, tepatnya di daerah jalan pahlawan (belakang Kantor Gubernur-an Jateng).
            Sampai di semarang tepat pukul 09.30 WIB, sebelum berjalan ke tempat penginapan, karena lapar maka kita sarapan terlebih dahulu dengan menyicipi Soto Pak No. Nyam…nyam…rasanya sangat maknyus, walau menggunakan mangkok kecil namun cita rasanya luar biasa dan sangat khas. Buat sobat goresan langit biru jika berkunjung di semarang jangan lupa merasakan soto Pak No yaa.. yang maknyuss ini. Lalu setelah berada di penginapan, kita istirahat sebentar hingga akhirnya keluar lagi pada pukul 10.30 WIB untuk menuju tempat sasaran pertama backpacker-an kali ini dengan menaiki angkotan kota.
            Gereja Blenduk menjadi tempat tujuan pertama kami, sebuah gereja yang berada dikawasan kota lama ini berdiri dengan begitu eksotis. Gereja yang dibangun pada tahun 1700-an ini merupakan peninggalan bangunan pada zaman belanda dan sampai sekarang masih aktif untuk digunakan. G.P.I.B Emanuel menjadi nama gereja yang berbentuk blenduk tersebut yang pada atapnya menyerupai kubah di masjid. Pada awalnya kita hanya berfoto di luar gereja karena pintu serta gerbangnya ditutup rapat tapi justru kami diberi kemudahan hingga akhirnya kita dapat masuk bersama rombongan keluarga lainnya. Ini kesempatan langka karena belum tentu semua pegunjung dapat masuk di dalam gereja tersebut. Hingga akhirnya kita jepret-jepret lagi deh alias bernarsis ria…hahahaha.
           

wibiya widget