Copyright © Blue Flash
Design by Dzignine

RISOLERS KLATEN

Kamis, 12 Desember 2013

Mie Ayam “Pocong” Tugu Lilin


Mie Ayam "Pocong" Tugu Lilin
Cerita: Ph Angga Purenda  Foto:Aziz Mardiansyah

Siapa yang tak kenal dengan mie ayam, berbagai cita rasa telah mewarnai sajian kuliner nusantara. Mulai dari mie ayam Jakarta, mie ayam Palembang hingga yang sudah begitu khas yaitu mie ayam Wonogiri. Nah kali ini saya akan berbagai cerita mengenai wisata kuliner saya di Kota Solo yakni mie ayam pocong tugu lilin. Pembaca pasti penasaran mengapa mie ayam yang satu ini dinamai dengan kata pocong segala.
Jika dilihat dari luar, warung tendanya cukup sederhana hanya di pinggir jalan dan memang berdekatan dengan pertigaan tugu lilin. Namun menariknya ketika saya baru saja datang dengan memakirkan motor, bersamaan itu pula beberapa crew mie ayam pocong tugu lilin mengucapkan kata monggo...monggo....(Selamat datang) berulang kali. Tapi jangan salah pula di dalam sudah banyak konsumen yang menanti semangkuk mie ayam.
Jumat, 10 Mei 2013

Mie Instan Disajikan Persis Bungkusnya



Cerita & Foto:  Ph. Angga Purenda
Mie Rebus Ayam Bawang
Mie instan sudah tidak bisa dipisahkan lagi dari masyarakat Indonesia sebagai bagian kuliner sehari-hari.. Memang soal cita rasanya sudah tidak perlu diragukan lagi, apalagi jika menyantap mie berkuah yang disajikan secara panas-panas disaat udara dingin.
Kali ini saya ingin berbagi pengalaman wisata kuliner di Yogyakarta yang berkaitan dengan mie instan. Namanya Mie Telap12, sajian kuliner yang memiliki slogan “Disajikan Persis Bungkusnya” ini memang begitu unik. Siapa sangka di warungnya yang terletak di Jl. Pandean 10B ini terlahirlah sebuah ide yang cerdas dari sebungkus mie instan. Mereka benar-benar mewujudkan mie instan persis dengan gambar bungkusnya.
Jumat, 19 April 2013

Mencicipi Mie Pelangi Lempuyangan


Oleh: Ph. Angga Purenda
Semangkuk Mie Ayam Pelangi (Foto:St. Wisnu)
            Selain dikenal menjadi kota pelajar, bagi saya Yogyakarta memberikan pilihan kuliner yang beragam. Salah satunya saya berkesempatan untuk mencoba mie ayam pelangi yang letaknya tak jauh dari stasiun kereta api lempuyangan Yogyakarta. Awalnya ketika mendengarkan nama tersebut terbayang dalam imajinasi saya mengenai warna-warni mie ayam yang akan disantap. Sehingga untuk membayar rasa penasaran saya terhadap kuliner ini diputuskanlah untuk mencicipi mie ayam pelangi ini bersama teman-teman.
            Ketika sampai disana saya memesan mie ayam pelangi komplit beserta jeruk hangat karena kebetulan malam itu suasananya dingin seusai hujan. Selagi menunggu pesanan saya datang, saya menaruh perhatian pada daftar menu yang menempel di dinding. Menunya antara lain seperti mie ayam pelangi bakso, mie ayam pelangi pangsit dan mie ayam pelangi telur. Selain itu tersedia juga es kelapa muda gula jawa, es dawet ayu dan es teler sebagai pilihan minuman untuk mendampingi menu utamanya.
Kamis, 14 Februari 2013

Valentine Tiba, Apa Keinginan Wanita?

Boneka sering kali menjadi bingkisan pilihan untuk wanita di saat hari valentine

Oleh: Ph. Angga Purenda
Bagi anak muda, Hari Valentine sering kali dijadikan momen untuk mengungkapkan perasaannya kepada orang yang dicintai. Bentuknya pun beragam mulai dari sekedar memberikan coklat, boneka hingga bunga mawar yang begitu romantis. Membuat puisi dengan barisan kata-kata puitis terkadang juga diselipkan saat momen kasih sayang itu tiba.
Namun yang menjadi masalah adalah ketika pria tidak memahami keinginan wanita disaat hari valentine tiba. Karena wanita adalah mahluk yang unik dan ingin dimengerti, maka  sebenarnya wanita mengidamkan tindakan yang spesial dari pasangannya. Apa yang kita berikan belum tentu menjadi keinginan wanita yang selama ini dimimpikan. Lantas apa sih yang selama ini diidam-idamkan oleh wanita dari pasangannya disaat hari valentine?
Selasa, 12 Februari 2013

Membangun Usaha Kecil Kuliner


Lewat kudapan lezat ini, saya belajar menjadi usahawan muda
Oleh: Ph. Angga Purenda

Baru 1 bulan ini saya bersama orang tua merintis sebuah usaha kecil khususnya dibidang kuliner. Usaha kuliner ini berupa kudapan lezat yang sudah populer di kalangan masyarakat yaitu risoles. Sebelumnya saya sudah mempersiapkan modal dengan menyisihkan uang jajan selama satu semester ketika aktif kuliah. Ditambah pula modal dari orang tua membuat usaha ini tidak ada permasalahan pada permodalan.
Tahap selanjutnya mengenai pembagian tugas antara saya dan orang tua sesuai dengan kemampuan dan kapasitas masing-masing. Jika orang tua lebih mengurusi produksi, keuangan serta karyawan sedangkan saya pada penjualan, promosi sekaligus berperan menjadi Public Relations (PR). Meskipun usaha yang kami bangun ini masih kelas “Gerobak” tapi kita mengelolanya secara profesional mungkin.
Rabu, 06 Februari 2013

Gara-Gara Termuat di Kompas Kampus

Tulisan Argumentasiku Pada Rubrik Kompas Kampus (27/11/2012)

Oleh: Ph. Angga Purenda

Siapa sih yang tidak mau jika tulisan kita termuat di surat kabar harian (SKH) daerah maupun nasional. Saya sebagai mahasiswa yang mengambil kosentrasi jurnalisme tentunya juga memimpikan hal tersebut. Dulu awalnya menginginkan tulisan saya dapat termuat di SKH di daerah seperti koran Tribun Jogja dan Kedaulatan Rakyat. Tapi keraguan selalu menyelimuti langkah saya untuk memulai menulis karena takut jika tidak diterima oleh redaksi.
Hingga akhirnya saya memberanikan diri untuk mengirimkan tulisan saya di rubrik kompas kampus dengan tema “Saatnya Mengembangkan Potensi dengan Berwirausaha”. Di waktu yang bersamaan pula saya sebenarnya sedang mengerjakan tugas peliputan untuk majalah kampus. Dimana salah satunya membahas pilihan mahasiswa untuk berwirausaha.

wibiya widget