Copyright © Blue Flash
Design by Dzignine

RISOLERS KLATEN

Jumat, 17 Oktober 2014

Mie Bandung Kridosono

Cerita & Foto : Ph. Angga Purenda

           
Tami Mie, Kwetiau Goreng & es jeruk
Awal minggu lalu saya berkesempatan untuk berkuliner ria di Mie Bandung Kridosono yang letaknya di kawasan stadion kridosono Yogyakarta. Sebenarnya ini menjadi tempat alternatif pilihan saya untuk mengenyangkan perut ketika siang hari tiba. Menu yang paling banyak di pesan dan populer disini adalah kwitau goreng dan cap cay. Namun pada siang itu saya memesan kwetiau goreng, tami mie dan ditemani es jeruk sebagai pendampingnya.
            Tempatnya cukup luas dan sangat nyaman untuk menikmati berbagai menu yang ditawarkan. Menu pertama kali yang datang adalah kwetiau goreng namun saya tetap nungguin tami mie sebagai makan pembukanya. Akhirnya tami mie yang kutunggu-tunggu datang juga deh. Tami mie ini kayak cap cay dengan aneka sayuran di dalamnya dengan mie yang di goreng kering renyah. Potongan ayamnya juga nggak nanggung kok yang pasti banyak dan tidak pelit. Secara keseluruhan tami mie ini sangat nikmat dan menggoyang lidah saya.

Bakso Sapi Pak Prapto

Cerita & Foto: Ph. Angga Purenda

           
Semangkuk Bakso Sapi Pak Prapto
Menikmati semangkuk bakso yang enak di Yogyakarta sangat banyak pilihannya, salah satunya bakso sapi Pak Prapto yang berada di bawah jembatan layang daerah Lempuyangan. Warung bakso yang berada di samping Balai Pelatihan Teknik Traksi (BPTT) Darman Prasetyo Yogyakarta ini juga memiliki citra rasa tersendiri bagi penikmatnya. Sebenarnya warung bakso ini menjadi alternatif saya ketika jam makan siang tiba. Makanya siang itu saya menyempatkan waktu untuk mampir ke warung bakso sapi Pak Prapto karena sudah lama tak makan disana.
            Saya memesan satu porsi bakso serta ditemani es jeruk yang siang itu memang cuacanya sangat terik jadi pas deh. Oh ya sebenarnya selain bakso, disini juga terkenal dengan es campurnya lho. Jadi habis makan bakso bisa lanjut ke es campur, pastinya dijamin kenyang. Tapi waktu itu saya cukup dengan es jeruk saja untuk menghilangkan rasa dahaga. Akhirnya bakso dan es jeruk yang saya pesan datang juga. Satu mangkuk bakso berisikan 2 bakso urat, 1 bakso telur puyuh, mie putih, mie kuning, bakso goreng, irisan tahu, tetelan dan pangsit. Satu mangkuk bakso sapi Pak Prapto ini seharga Rp.8000 dan es jeruknya Rp.2000 jadi sangat recommended deh buat kalian mahasiswa yang lagi cari makan siang.
Kamis, 09 Oktober 2014

Pertama Kali Lihat Mahkluk Astral

Cerita: Ph. Angga Purenda

           
Ilustrasi: Bayangan Hitam
Rubrik “Pengalaman Mistis” ini dibuat untuk menampung segala pengalaman saya bersama mahkluk astral. Sebenarnya banyak sekali pengalaman yang saya miliki bersama sosok yang tak terlihat oleh mata ini, tapi hanya saya pendam saja. Terlebih lagi sudah terlalu menumpuk cukup banyak cerita mistis yang saya simpan, sayang sekali kalau tidak dibagikan ke kalian. Makanya itu lewat blog ini saya ingin berbagi dengan kalian mengenai pengalaman mistis yang saya alami selama ini.
Pengalaman mistis kali ini diawali dari pertama kalinya saya melihat yang namanya mahkluk astral di usia 5 tahun. Saya masih ingin betul jika kejadian terjadi pukul 01.00 WIB di tahun 1996 tepatnya di rumah kecil saya di Perumahan Griya Prima di blok Timur di Kota Klaten. Sedikit gambaran saja jika perumahan Griya Prima ini merupakan proyek perumahan yang sudah berdiri sejak 1991 dan dibagi dalam empat blok/bagian yaitu Barat, Timur, Selatan dan Utara. Nah rumah saya dibagian timur tepatnya di pojok lapangan tenis, memang perumahan ini memiliki fasilitas tenis lapangan di bagian tengahnya.

Nikmatnya Internet Pizza

Cerita & Foto: Ph. Angga Purenda
           
Interbet Pizza dengan parutan keju
Bosen cemilan dirumah itu-itu aja?, nggak ada salahnya lho kalian nyobain buat internet pizza. Nah apa itu internet pizza? pasti kalian merasa asingkan dengan nama cemilan yang satu ini. Yap, internet pizza itu indomie telur kornet yang dimasak seperti pizza. Masih bingung? Yuk kita langsung buat aja seperti yang pernah saya lakukan beberapa waktu lalu juga. Siapkan dulu aja bahan-bahannya:
  1. Telur 3 butir
  2. Kornet (satu kaleng kecil)
  3. Cabe Merah Kriting (3-5)
  4. Bawang Merah (3-5 siung)
  5. Mie Instan (1 bungkus)
  6. Garam dan Lada
Cara Membuatnya:
  1. Rajang halus bawang merah dan iris cabe merah kritingnya. Masukan kornet, bawang merah yang sudah di rajang halus, irisan cabe merah beserta 3 telur ke dalam satu wadah (Mangkuk). Kocok adonan tersebut hingga tercampur semuanya, berikan garam dan lada sesuai selera.
  2. Rebus mie instan dengan kematangan yang cukup lalu ditiriskan. Campurkan bumbu mie instannya (Minyak,saus dan kecapnya tidak digunakan) dengan mie tersebut. Potong mie tersebut dengan gunting yang bersih agar tidak terlalu panjang. Kemudian masukan mie ke dalam adonan tadi lalu dikocok kembali, jika kurang bisa ditambahkan garam dan lada lagi.
  3. Siapkan teflon yang sudah diberi sedikit minyak goreng. Jika sudah panas, masukan adonan ke dalam teflon. Gunakan api sedang agar dalamnya internet pizza juga ikut matang. Jika dirasa sudah dicukup bisa dibalik ya, nah ini agak merepotkan tetap hati-hati untuk membaliknya agar tidak pecah bentuknya.
  4. Jika sudah matang, kita bisa tambahkan topping diatasnya dengan parutan keju maupun yang lainnya sesuai selera. Potong menjadi beberapa bagian dan kalian bisa menikmatinya dengan saus pedas.

Nah gimana teman? mudahkan membuat internet pizzanya, nggak salahnya loh kalian mencobanya di rumah dikala waktu sengggang. Salam, Twitter/Instagram @angga_purenda

         
Kamis, 11 September 2014

Mie Lethek “Mbah Mendes”

Cerita & Foto Oleh: Ph. Angga Purenda

           
Mie Lethek Goreng
Halo pembaca blog saya yang setia, kali ini saya akan membahas kuliner unik dari daerah Srandakan, Bantul, Yogyakarta yaitu mie lethek. Mie putih berwarna kusam (lethek) ini dibuat dari tepung tapioka yang dicampur gaplek dan kemudian dijemur di bawah sinar matahari. Mie ini dibuat tanpa pemutih serta bahan pengawet, terlebih lagi prosesnya masih sangat tradisional.
Nah untuk menikmati seporsi mie lethek seharga Rp.14.000 ini kita gak usah jauh-jauh ke Bantul kok. Kita bisa menikmati Mie Lethek Mbah Mendes di daerah ringroad utara, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. Warung yang letaknya di jalur lambat ini menyediakan mie lethek baik goreng maupun godhok. Selain itu ada plencing yaitu mie dengan kuah manis, pedas dari cabe dan tambahan potongan tahu putih.

K.E.R.S Kitchen and Juice Bar

Cerita & Foto: Ph. Angga Purenda

           
Burger Gede (Budhe)
Awal tahu ada K.E.R.S yang lagi naik daun justru dari majalah kampus dan teman-teman yang sering check in lewat path. Menu yang bikin saya penasaran adalah budhe-nya (burger gede), maka itu saya langsung menyambanginya di Jl. Wahid Hasyim no.185 atau dari perempatan Outlet Biru kamu langsung jalan ke arah utara, letaknya di kiri jalan. Sampai disana saya memesan burger gede dengan extra keju dan brusechetta.
            Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya menu pesanan saya datang juga. Burger gede nya memang cukup besar dengan diameter sekitar 15 cm, apalagi dengan extra kejunya membuat burger ini nikmat di lidah sekaligus mengenyangkan bagi siapa pun yang memakannya. Memang burger gede menjadi menu andalan di K.E.R.S Kitchen and Juice Bar ini. Jadi kalau kalian datang ke tempat ini jangan lupa pesan burger gedenya yang dibandrol dari harga Rp.15.500-Rp.20.500.
Rabu, 20 Agustus 2014

Mochilok Jogja: Don't Judge A Mochi By It's Cilok



Cerita & Foto: Ph. Angga Purenda

Cilok Bakar BBQ Rp.3000/tusuk
            Yogyakarta tidak pernah habis-habisnya menyediakan berbagai pilihan kuliner unik yang patut untuk dicoba. Salah satunya adalah Mochilok Jogja, meskipun berasal dari Bandung tapi sudah membumi di negeri Mataram ini. Warungnya yang mungil terletak di depan Fakultas Teknik UNY atau tepatnya di daerah selokan mataram. Jika selama ini kita mengenal cilok hanya dinikmati dengan saus sambal, disini kita bisa mencicipi cilok bakar rasa baberque dengan tambahan saus sambal serta mayones yang yummy.

            Tak hanya menyediakan cilok bakar (Rp.3000/tusuk) saja, tapi juga ada es mochi serta kudapan seperti risoles. Maka itu saya memesan es mochi rasa strowberry (Rp.4500) , durian, black mochi, es bakar dan risoles keju (Rp.8000). Satu per satu menu saya cicipi mulai dari cilok bakar hingga risoles kejunya.
Jumat, 30 Mei 2014

Warung Makan Ika


Cerita & Foto: Ph. Angga Purenda

           
Udang hot plate Rp.11.000
Gak ada habisnya deh kalau kita mencari kuliner di gudeg ini, salah satunya warung yang berada di belakang Univ. Pembangunan Nasional di daerah Seturan. Walaupun warung ini kecil tapi jangan salah jika padat dengan konsumen yang rata-rata adalah mahasiswa. Nama warungnya saja cukup sederhana “Warung Makan Ika” , mungkin mbak Ika yang punya warungnya..hahaha. Tapi kalau soal rasa dari berbagai makanan yang disajikan sangat memanjakan lidah saya.

           
Rabu, 28 Mei 2014

Dari Kehujanan Sampai Ban Bocor

Cerita: Ph. Angga Purenda

           
Aktivitas di setiap senin pagi yaitu mengantarkan risoles
16 bulan sudah saya menjalani bisnis kuliner risoles di kota bersinar bersama ibu saya, tentunya banyak sekali pengalaman pahit manis yang saya alami. Salah satunya ketika melayani pesanan risoles dari teman-teman kampus di Univ.Atma Jaya Jogja setiap senin pagi. Ya, ini sudah menjadi rutinitas saya selama satu tahun belakangan ini untuk memanjakan lidah teman-teman kampus. Walaupun harus menempuh selama 60 menit dengan jarak Klaten-Jogja, tapi saya sangat menikmati aktivitas ini.
            Dulu awalnya hanya ditemani box yang hanya muat 9 paket risoles, dimana di dalamnya rata-rata memuat 30-45 pcs saja. Tapi semakin lama permintaan terus meningkat dan mau tidak mau harus ganti box biar memuat risoles yang lebih banyak. Akhirnya mengandalkan box yang besar dengan memuat 12 paket/box, dimana saya sering membawa 3 box ke Jogja. Sehingga bisa memuat total 36 paket dengan rata-rata 120-150 pcs bisa saya angkut setiap senin pagi.
           
Selasa, 29 April 2014

Lumpia Boom

Cerita dan Foto Oleh: Ph. Angga Purenda
           
           
Lumpia Boom tanpa nasi
Lumpia menjadi salah satu makanan khas yang banyak diburu para pelancong ketika berkunjung di kota Semarang. Berbagai macam variasi lumpia banyak ditawarkan untuk memuaskan konsumennya. Tapi kini di Yogyakarta, kita juga bisa menemukan makanan yang satu ini dengan sentuhan inovasi dari pemiliknya. Ini saya temui ketika mengunjungi salah satu outlet Lumpia Boom di daerah selokan mataram.
            Ketika melihat daftar menu, saya tertarik dengan salah satu variannya yang bernama lumpia boombastic. Tanpa basa basi lagi saya memesan lumpia tersebut dengan ditemani ice tea untuk melengkapi kuliner saya malam itu. Tak perlu menunggu lama, akhirnya pesanan saya lumpia boombastic datang juga. Lumpia tersebut berukuran lebih besar daripada yang kita jumpai selama ini dan disajikan dengan nasi, sambal, lalapan serta kremesan.

            Dalam gigitan pertama saya rasakan begitu renyahnya lumpia jumbo ini, terlebih lagi isi lumpia boombastic berupa daging, bakso dan sosis sehingga begitu nikmat di lidah. Sebenarnya kita juga bisa pesan lumpia tanpa nasi tapi justru disinilah sisi inovasi yang ingin ditunjukan. Menikmati lumpia jumbo bersama nasi, sambal serta lalapan yang ternyata juga gak kalah enaknya. So, buat teman-teman pecinta kuliner gak salahnya kalian memasukan lumpia boom sebagai list makanan yang patut dicoba saat di Yogyakarta.



Selasa, 28 Januari 2014

Segarnya Es Mie Telur



Satu porsi Es Mie Telur



Cerita & Foto: Ph. Angga Purenda

            Ketika menjalani magang di salah satu majalah lifestyle di Kota Solo selama 2 bulan, saya mendapatkan kesempatan untuk mengerjakan rubrik kaki lima. Rubrik kaki lima ini menampilkan semacam direktori kuliner di Solo dengan menampilkan 3 jajanan khas kaki lima setiap edisinya. Salah satunya jajanan kali ini yang akan saya akan bahas adalah Es Mie Telur
Jumat, 24 Januari 2014

Nikmatnya Soerabi Bandung Kang Sena



4 varian rasa serabi bandung

Cerita: Ph. Angga Purenda 
 Foto: Florentina Dicha K
            Ketika bosan menyantap makanan berat di malam hari, camilan bisa menjadi pilihan yang tepat untuk mengisi perut kosong kita. Kali ini saya ingin mengajak kalian untuk mencicipi camilan yang membuat kenyang di sekitar Jl. Gejayan/Affandi, Yogyakarta. Kuliner yang akan kita bahas ini adalah Soerabi Bandung Kang Sena.
Siapa yang tidak mengenal kuliner khas Solo ini telah mengalami modifikasi dalam penyajiannya. Dimana terdapat berbagai toping diatasnya yang lebih dikenal dengan sebutan Soerabi Bandung. Ketika saya bersama kakak sampai disana, kami memesan 4 macam varian serabi yaitu original dengan rasa gurih, nangka-coklat, jagung manis-keju-susu dan coklat-keju-kacang. Tak ketinggalan pula memesan minuman berupa 2 jeruk hangat untuk cepat melarutkan lemak disekitar mulut kita.
Kamis, 23 Januari 2014

Manisnya Ayam Bakar Genther


Satu porsi Ayam Bakar Genther

Cerita dan Foto: Ph. Angga Purenda

            Jika kita mau menelusuri setiap sudut di Kota Yogyakarta pasti ada saja kuliner dengan cita rasa yang begitu khas. Salah satunya adalah ayam bakar genther yang berada di belakang kantor Telkom Kota baru atau SMP N 5 Yogyakarta. Di balik warung tenda sederhananya terdapat ayam bakar yang begitu enak, sehingga tidak heran jika setiap harinya pelanggannya yang kebanyakan anak muda selalu memenuhi tenda berwarna kuning tersebut.
            Ketika saya bersama teman-teman datang kesana sempat kebingungan karena tidak ada tempat duduk yang tersisa. Sehingga kami berlesehan dengan tikar di trotoar. Menu yang ditawarkan oleh Mas Yanto sang pemilik ayam bakar tersebut antara lain ayam, lele, nila, bawal. tempe dan telur. Tapi ketika disana saya memesan ayam bakarnya yang menjadi primadonanya.

wibiya widget