Cerita dan Foto Oleh: Ph. Angga Purenda
Sepiring nasi gudeg pawon yang begitu gurih dan enak |
Harus sedikit bersabar untuk menikmati gudeg pawon ini. Dengan udara malam yang cukup dingin kita harus berdiri beberapa waktu untuk mendapatkan sepiring gudeg yang begitu gurih. Justru itulah sisi unik dan sensasi ketika menikmati kuliner khas Yogyakarta ini dengan cita rasa yang berbeda.
Waktu itu pukul 22.20 WIB, saya bersama teman-teman berencana untuk menikmati sajian kuliner khas Yogyakarta yaitu gudeg. Saya ingin mencobanya karena kata teman-teman jika gudeg yang satu ini rasanya gurih, berbeda dengan gudeg pada umumnya yang dominan manis. Sehingga itulah alasan saya ingin mencoba sajian kuliner yang begitu khas di kota seni dan budaya itu.
Mungkin bagi pembaca bertanya-tanya mengapa gudeg ini bernama gudeg pawon. Ketika saya tiba disana, saya menjadi tahu mengapa gudeg yang satu ini dinamakan gudeg pawon. Usul punya usul ternyata untuk menikmati gudeg pawon ini kita harus antri beberapa waktu menuju ke sebuah dapur dimana gudeg tersebut diolah. Sebutan pawon merupakan penggunaan dari bahasa jawa yang berarti dapur. Sehingga sangat unik ketika gudeg ini dinamakan gudeg pawon.
Tapi apa yang membuat gudeg pawon ini berbeda dari gudeg lainnya. Cita rasa gurihlah yang menjadi pembedanya, karena selama ini kita ketahui jika gudeg pada umumnya berasa manis. Kenapa gudegnya bisa gurih? dengan mengutip pernyataan Mbah Prapto “Saya selalu pakai kelapa asli, bukan dicampuri kethak” ungkapnya. Kethak merupakan endapan kelapa yang slalu digunakan bersama santan sebagai bumbu gudeg. Sementara di gudeg pawon tidak menggunakannya, hanya santan asli kelapa saja.
Kita akan melihat dapur ini ketika hendak mengantri untuk mendapatkan gudeg |
Kita juga dapat menikmati gudeg ini dengan duduk disekitaran dapur dan ditemani bara api yang sedang memasak nasi gurihnya. Bisa juga menikmati sambil lesehan di depan rumahnya bersama sahabat maupun keluarga kalian. Untuk harga seporsi gudeg pawon dengan lauknya daging bagian dada ayam beserta teh manis hangat dibandrol Rp. 18.000 .Walaupun relatif mahal tapi sebanding dengan cita rasa serta sensasi yang didapatkan ketika menikmati gudeg pawon ini. So, buat teman-teman jangan pernah ragu untuk mencoba sajian kuliner khas di Yogyakarta ini dengan rasa yang berbeda.
0 komentar:
Posting Komentar