Cerita dan Foto Oleh: PH. Angga Purenda
Malam itu udara diluar begitu dingin hingga menusuk disela-sela tulang kami berdua. Padahal suasana saat itu tidak hujan dan kami berdua juga sudah memakai jaket yang melekat ditubuh, tapi masih saja kedinginan. Aku ingat betul, jika rabu malam itu (26/10/2011) menjadi malam terakhir kami berdua untuk dapat kuliner bersama, karena kakakku akan wisuda dan mencari pekerjaan di kota lain. Sehingga bisa dikatakan jika malam itu menjadi malamnya perpisahan dari kebiasaan kita berdua berburu kuliner.
Dengan motor kesayanganku, kami berdua berpacu membelah jalanan kota yogyakarta yang begitu ramai. Hingga akhirnya mengantarkan kami menuju di sebuah jalanan yang letaknya tak jauh dari pusat kota yaitu jalan mangkubumi. Sebuah jalanan yang terdapat deretan gerai pertokoan serta kantor-kantor instansi dengan bentuknya hampir menyerupai dengan malioboro. Diujung dari jalanan itu sekilas kita akan dapat melihat sebuah tugu yang menjadi icon dari kota yogyakarta sendiri.
Kemudian kami berdua menjatuhkan pilihan untuk menyicipi angkringan yang letaknya tepat didepan kantor koran lokal yaitu kedaulatan rakyat. Terlihat sebuah gerobak yang begitu lesu rasanya karena sudah lama untuk dipergunakan berjualan. Tepat diatas gerobak itu tersaji berbagai bungkus makanan serta bermacam-macam gorengan seperti tempe, bakwan dan tahu susur. Dengan mengambil piring yang terbuat dari plastik sebagai wadahnya, kami berdua bingung untuk memilih karena saking banyaknya makanan yang disajikan.
Ketika itu aku mengambil nasi bungkus sambel teri, nasi goreng, nasi usus goreng dengan ditemani gorengan tempe, bakwan, susis dan tela. Saat sedang sibuk-sibuknya memilih makanan ada seorang wanita disebelahku dan berucap “anak atma jaya ya...”, “oh...iya mbak” ungkapku kepadanya sembari kuberikan senyuman. Setelah ku ingat-ingat ternyata dia teman sekelasku pada salah satu matakuliah yang tidak begitu dekat.
Menu: Bermacam nasi bungkus serta gorengan yang kami ambil saat itu. |
Malam itu kami benar-benar kekenyangan karena cukup banyak makanan yang dihabiskan. Tapi bukan menjadi masalah besar karena kami memang menikmati di penghujung malam itu dengan kuliner bersama. Tak terasa rintikan air hujan pun mulai mengenai tubuh kami yang sekaligus mengisyaratkan untuk pulang. Tapi sebelum menuju parkiran kakakku ingin membeli minuman di angkringan KR tersebut yaitu “Es Susu Tape Ijo”. Karena dia penasaran dengan rasanya serta banyak orang yang memesannya. Aku pun tidak lupa untuk menyicipinya dan memang rasanya maknyus banget seperti kata pak bondan hehehe.
Lesehan- sambil duduk beralaskan tikar dan menikmati sajian yang disediakan. |
Nah itulah sepenggal pengalaman kulinerku bersama kakakku di angkringan KR yang tak jauh dari tugu yogyakarta. So bagi teman-teman pembaca blog Blue Flash:Flash in News yang diluar kota yogyakarta tidak salahnya mencoba angkringan yang berada di jalan mangkubumi ini. Nikmati wisata kuliner ini dengan cita rasa berbeda serta menjadi bagian dari budaya yang mengakar. #Salam Blue Flash
0 komentar:
Posting Komentar