Cerita:
Ph. Angga Purenda
Cover: Antoni Yulian
Cover depan dari Majalah Pawon |
Wisata kuliner kini menjadi pilihan
masyarakat untuk mengisi liburan maupun disela-sela kesibukan kerja setiap
harinya. Sajian kuliner yang
menghadirkan berbagai macam pilihan tentunya mengundang kita untuk ingin
mencobanya. Seperti halnya ketika kita mengunjungi ke kota seni dan budaya
Yogyakarta, banyak sekali dijumpai kuliner yang begitu khas. Seperti gudeg,
bakpia sampai nasi kucing dapat kita temui di kota yang satu ini.
Namun seringkali ketidaktahuan
tempat-tempat kuliner yang patut untuk dicoba membayangi para wisatawan
khususnya di luar Yogyakarta. Mereka bingung, karena tidak ada panduan yang
menunjukan letak serta rekomendasi dari sajian kuliner khas Yogyakarta. Berangkat
dari itu, sekumpulan mahasiswa FISIP
(Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) jurusan jurnalistik Univesitas Atma
Jaya Yogyakarta menghadirkan majalah pawon.
Majalah kuliner pawon ini sebenarnya
merupakan tugas akhir dari mata kuliah manajemen media cetak. Namun oleh
teman-teman mahasiswa FISIP UAJY ini dikerjakan secara professional. Mereka
yang ada di balik pembuatan majalah ini adalah Virdita Rizki Ratriani (Pemimpin Perusahaan), Ph. Angga Purenda (Pemred), Hanisar Ahcmad Fauzan, Stefanus Wisnu dan Maria Septian R. Mola (Reporter) serta dibantu juga oleh Joana Gautama dan Cornelia Putri Indriastuti sebagai kontributor berita dari majalah
pawon ini.
Majalah
pawon ini berisikan berbagai liputan mengenai tempat-tempat kuliner di
Yogyakarta yang begitu khas untuk dicicipi. Diantaranya yaitu liputan utama
mengenai gudeg pawon yang sekaligus menginspirasi nama dari majalah kuliner
ini. Selain itu ada juga Sido semi, bakmi Pak Pele dan ayam geprek. Pada awal
kemunculannya, majalah ini sudah dipesan oleh beberapa mahasiswa pada hal
majalah pawon belum naik cetak apalagi launching . Hingga akhirnya majalah
kuliner ini tidak sanggup untuk memenuhi beberapa pesanan karena kebetulan
ketersediaan majalah sudah habis.
Maka itu majalah pawon kini
dihadirkan dalam versi magazine digital untuk
dapat dinikmati bagi teman-teman yang tidak mendapatkan versi cetaknya.
Sehingga kini majalah pawon pun dapat diakses juga oleh semua para food traveler dari seluruh penjuru dunia
secara gratis. Majalah pawon dalam versi digital ini dihadirkan secara 3
demensi sehingga nyaman untuk dibaca. So,
jadikan majalah pawon ini panduan wisata kuliner anda ketika berkunjung ke Kota
gudeg Yogyakarta.
Berikut
link majalah pawon dalam versi magazine
digital: Majalah Pawon
bung .. kalo mau buka itu magz kok harus login segala ya? ckck -,-
BalasHapusIya e bung...pd hal kmrn2 bs malah...mau tak perbaiki dulu bung..
Hapusitu jadi cover beneran om?
BalasHapusIyah Tante...Hehe...kliatan narsis bgt kan...pd hal layouternya yg ambil comot fotoku utk dijadiin cover majalah...Minta aja kagak...Hadehhh...Kyk gt majalahnya ya laku..heran aku..hahaha
Hapus