Copyright © Blue Flash
Design by Dzignine

RISOLERS KLATEN

Selasa, 03 Juli 2012

Majalah Pawon:Inspirasi Wisata Kuliner

Cerita: Ph. Angga Purenda
                                                   Cover: Antoni Yulian
Cover depan dari Majalah Pawon
            Wisata kuliner kini menjadi pilihan masyarakat untuk mengisi liburan maupun disela-sela kesibukan kerja setiap harinya. Sajian kuliner  yang menghadirkan berbagai macam pilihan tentunya mengundang kita untuk ingin mencobanya. Seperti halnya ketika kita mengunjungi ke kota seni dan budaya Yogyakarta, banyak sekali dijumpai kuliner yang begitu khas. Seperti gudeg, bakpia sampai nasi kucing dapat kita temui di kota yang satu ini.
            Namun seringkali ketidaktahuan tempat-tempat kuliner yang patut untuk dicoba membayangi para wisatawan khususnya di luar Yogyakarta. Mereka bingung, karena tidak ada panduan yang menunjukan letak serta rekomendasi dari sajian kuliner khas Yogyakarta. Berangkat dari itu, sekumpulan mahasiswa FISIP (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) jurusan jurnalistik Univesitas Atma Jaya Yogyakarta menghadirkan majalah pawon.
            Majalah kuliner pawon ini sebenarnya merupakan tugas akhir dari mata kuliah manajemen media cetak. Namun oleh teman-teman mahasiswa FISIP UAJY ini dikerjakan secara professional. Mereka yang ada di balik pembuatan majalah ini adalah Virdita Rizki Ratriani (Pemimpin Perusahaan), Ph. Angga Purenda (Pemred), Hanisar Ahcmad Fauzan, Stefanus Wisnu dan Maria Septian R. Mola (Reporter) serta dibantu juga oleh Joana Gautama dan Cornelia Putri Indriastuti sebagai kontributor berita dari majalah pawon ini.
         
Majalah pawon ini berisikan berbagai liputan mengenai tempat-tempat kuliner di Yogyakarta yang begitu khas untuk dicicipi. Diantaranya yaitu liputan utama mengenai gudeg pawon yang sekaligus menginspirasi nama dari majalah kuliner ini. Selain itu ada juga Sido semi, bakmi Pak Pele dan ayam geprek. Pada awal kemunculannya, majalah ini sudah dipesan oleh beberapa mahasiswa pada hal majalah pawon belum naik cetak apalagi launching . Hingga akhirnya majalah kuliner ini tidak sanggup untuk memenuhi beberapa pesanan karena kebetulan ketersediaan majalah sudah habis.
            Maka itu majalah pawon kini dihadirkan dalam versi magazine digital untuk dapat dinikmati bagi teman-teman yang tidak mendapatkan versi cetaknya. Sehingga kini majalah pawon pun dapat diakses juga oleh semua para food traveler dari seluruh penjuru dunia secara gratis. Majalah pawon dalam versi digital ini dihadirkan secara 3 demensi sehingga nyaman untuk dibaca. So, jadikan majalah pawon ini panduan wisata kuliner anda ketika berkunjung ke Kota gudeg Yogyakarta.
Berikut link majalah pawon dalam versi magazine digital:  Majalah Pawon


4 komentar:

  1. bung .. kalo mau buka itu magz kok harus login segala ya? ckck -,-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya e bung...pd hal kmrn2 bs malah...mau tak perbaiki dulu bung..

      Hapus
  2. Balasan
    1. Iyah Tante...Hehe...kliatan narsis bgt kan...pd hal layouternya yg ambil comot fotoku utk dijadiin cover majalah...Minta aja kagak...Hadehhh...Kyk gt majalahnya ya laku..heran aku..hahaha

      Hapus

wibiya widget