Copyright © Blue Flash
Design by Dzignine

RISOLERS KLATEN

Selasa, 12 Februari 2013

Membangun Usaha Kecil Kuliner


Lewat kudapan lezat ini, saya belajar menjadi usahawan muda
Oleh: Ph. Angga Purenda

Baru 1 bulan ini saya bersama orang tua merintis sebuah usaha kecil khususnya dibidang kuliner. Usaha kuliner ini berupa kudapan lezat yang sudah populer di kalangan masyarakat yaitu risoles. Sebelumnya saya sudah mempersiapkan modal dengan menyisihkan uang jajan selama satu semester ketika aktif kuliah. Ditambah pula modal dari orang tua membuat usaha ini tidak ada permasalahan pada permodalan.
Tahap selanjutnya mengenai pembagian tugas antara saya dan orang tua sesuai dengan kemampuan dan kapasitas masing-masing. Jika orang tua lebih mengurusi produksi, keuangan serta karyawan sedangkan saya pada penjualan, promosi sekaligus berperan menjadi Public Relations (PR). Meskipun usaha yang kami bangun ini masih kelas “Gerobak” tapi kita mengelolanya secara profesional mungkin.

Berbagai kerjasama juga saya lakukan, untuk permasalahan tempat akhirnya menjadi satu outlet dengan kakak saya yang kebetulan juga memiliki usaha kecil berupa racikan minuman dengan berbagai varian rasa. Sehingga kami saling melengkapi dalam satu paket kuliner berupa minuman dan kudapan lezat. Untuk bagian promosi saya bekerjasama dengan salah penyedia jasa promosi berupa website dan sosial media. Sehingga semakin mudah untuk dikenal dan dicari mengenai keberadaan usaha risoles saya melalui smartphone.
Walau masih berumur sangat muda, usaha kudapan lezat ini sudah menampaki hasilnya. Karena kebetulan saya membangun usaha ini di kota kecil seperti Klaten dan menjadi hal baru disini sehingga banyak masyarakat menjadi penasaran dengan camilan yang memiliki varian isi ini. Awalnya hanya laku 27 biji risols kini sudah menembus 200 risols lebih setiap harinya dan itu belum bisa memenuhi permintaan konsumen secara keseluruhan karena keterbatasan karyawan untuk memproduksi.
Salah satu kunci keberhasilan saya dengan orang tua adalah komunikasi yang terus terjalin antara kami dengan konsumen. Sehingga kami tahu apa yang menjadi keinginan konsumen, terlebih lagi risols dengan berbagai varian isi yang saya jual ini masih terdengar asing. Maka diperlukan komunikasi yang begitu intens dalam memperkenalkan produk kuliner ini. Tak hanya itu saja, kami juga menjalin komunikasi dengan media lokal karena mereka adalah tombak promosi bagi usaha risols saya.
Dulu saya bersama orang tua sangat pesimis dengan usaha risols ini tapi kini menjadi optimis dengan permintaan konsumen yang terus melonjak. Apalagi kini ada permintaan konsumen untuk membuka cabang di Yogyakarta. Namun kami tak mau terburu-buru melebarkan sayap karena kami pikir lebih baik untuk memantapkan usaha terlebih dahulu dan menjadi besar di Kota Klaten setidaknya selama 2 tahun kedepan.
Ketika semuanya sudah matang setidaknya akan menjadi lebih mudah dalam mengembangkan sebuah usaha. Karena disisi lain dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya ke usaha risols saya untuk kedepannya. Sehingga kami akan merasa terbantu dalam tahap pengembangan usaha dengan diperkuatnya permodalan.
Tentunya saya sangat senang dapat membangun usaha kecil ini selagi masih muda dan berstatus mahasiswa. Selain dapat melatih kecakapan dan keterampilan saya untuk berwirausaha, setidaknya menjadi pilihan yang tepat bagi generasi muda saat ini. Dimana ketika keluar dari bangku kuliah kelak kita dapat menjadi penyedia lapangan pekerjaan bukan menjadi buruh bagi orang lain. Karena kini Indonesia masih membutuhkan usahawan-usahawan baru setiap harinya untuk mendukung pembangunan perekonomian negara tercinta kita ini.

0 komentar:

Posting Komentar

wibiya widget